Selasa, 10 Mei 2011

4 Cara Mengenali Masalah Belajar Anak

KOMPAS.com — Anak menjadi harapan orangtua, dan tanpa disadari orangtua memberikan sejumlah tuntutan kepadanya. Memang Anda berhak merancang kegiatan rutin anak setiap hari, apalagi jika tujuannya menyiapkan bekal skill agar anak unggul dan mampu bersaing di masa mendatang. Namun pastikan bahwa anak juga siap secara mental dan otaknya terlatih mengimbangi berbagai aktivitas sehari-hari. Anda bisa mengenali seberapa siap anak menjalani berbagai tugas setiap harinya dengan mengindentifikasi masalah atau kesulitan anak ala BrainFit.

Program pelatihan otak yang dirancang BrainFit untuk anak bisa menjadi salah satu pilihan cara membekali anak menghadapi berbagai tugas setiap harinya. BrainFit meyakini anak yang memiliki kemampuan otak optimal punya kesempatan lebih luas untuk sukses dalam proses belajarnya.

"Untuk mengetahui apakah anak membutuhkan brain fitness ada sejumlah panduan bagi orangtua. Orangtua bisa mengenali kebutuhan dan kesulitan anak dalam belajar untuk kemudian memilih program brain fitness yang tepat untuk anak. Selain juga anak harus melewati tes dengan standar internasional seperti tes kemampuan visual dan auditori," jelas Louise Chan, direktur BrainFit cabang Darmawangsa kepada Kompas Female.

Sebagai panduan orangtua, BrainFit menyarankan orangtua melakukan checklist beberapa kesulitan belajar anak untuk mengindentifikasi masalah.

Kemampuan visual bisa dikenali dari sejumlah faktor berikut:
* Tulisan tangan yang tidak rapi
* Membaca tanpa intonasi yang baik dan benar
* Kesulitan mengungkapkan kata
* Tidak runut saat membaca, ada halaman yang terlewati
* Tidak menyukai games seperti puzzle dan catur
* Mengalami kesulitan saat belajar matematika dan aktivitas fisik
* Minim minat terhadap buku atau belajar
* Mudah lupa dan kurang konsentrasi

Kemampuan sensorik dan motorik dikenali dari sejumlah faktor:
* Cenderung ceroboh
* Merasa gelisah terus-menerus
* Tidak memiliki keseimbangan tubuh atau koordinasi yang baik
* Kesulitan untuk melempar atau menangkap obyek
* Kesulitan beraktivitas yang mengandalkan kontrol pada jari-jari

Level perhatian, konsentrasi, dan daya ingat dipengaruhi faktor ini:
* Tidak mampu multitasking
* Kurang konsentrasi
* Mudah terganggu konsentrasi atau fokusnya
* Kontrol impulsif yang lemah
* Mudah lupa
* Pikiran kabur

Kemampuan auditori dikenali dari beberapa hal ini:
* Kemampuan mendengar yang lemah
* Bicara terlalu keras atau terlalu lembut
* Membutuhkan waktu lama untuk menangkap konsep baru
* Nilai tes buruk
* Tidak berminat dalam membaca, pemalu, dan punya sedikit teman
* Mudah lupa, kurang konsentrasi

Kemampuan emosi bisa dikenali dari beberapa hal ini:
* Tidak termotivasi
* Rasa percaya diri rendah
* Kesulitan mengatasi stres
* Cenderung berpikiran negatif
* Kemampuan sosial yang lemah
* Minim empati

Jika anak Anda mengalami sejumlah masalah di atas, tandanya ia membutuhkan bantuan untuk melatih kemampuan otak agar bisa berfungsi lebih optimal. Hasil akhirnya nanti anak akan lebih menikmati rutinitasnya dan terbantukan dalam mengatasi tekanan dari tumpukan tugas di sekolahnya. Nilai yang baik menjadi bukti nyata, tapi kebahagiaan anak lebih menjadi tujuan utama.

10 Makanan untuk Kecerdasan Anak

Kompas.com . Penelitian membuktikan, kekurangan 1 mineral dan vitamin yang penting untuk otak bisa menurunkan kesiagaan mental otak. Pola makan yang kaya buah dan sayuran, gandum, ditambah dengan daging dan ikan dapat mencukupi kebutuhan mineral dan vitamin utama yang diperlukan bagi kesehatan fisik dan mental.

Apa saja bahan makanan yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi serta berpikir anak-anak? Berikut 10 bahan makanan yang dianjurkan oleh dr Saridian Satrix W, SpGK:

1. Salmon
Salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega 3 -DHA dan EPA- yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan, orang yang memperoleh asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Kandungan asam lemak omega 3 untuk per 100 gram ikan salmon adalah 2,2 gram. Kebutuhan anak-anak akan omega 3 per hari adalah 1,2 gram.

2. Telur
Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat. Kandungan kolin dalam 1 butir telur berukuran besar adalah 126 mg. Bandingkan dengan 2 sendok makan selai kacang yang hanya mengandung 20 mg dan 300 gram daging sapi degan kandungan 66 mg kolin. Kebutuhan anak-anak akan kolin 200-375 mg per hari.

3. Selai kacang
Kacang tanah (peanut) yang banyak diolah menjadi selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E. Vitamin ini merupakan sumber antioksidan yang dapat melindungi membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi. Setiap 2 sendok makan selai kacang mengandung 2,9 mg vitamin E, sedangkan kebutuhan anak-anak per hari antara 4-10 mg.

4. Kacang-kacangan lain
Kacang adalah makanan spesial sebab makanan ini memiliki energi yang berasal dari protein serta karbohidrat kompleks. Selain itu, kacang kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral. Kacang juga makanan yang baik untuk otak karena mereka dapat mempertahankan energi dan kemampuan berpikir anak-anak pada puncaknya di sore hari jika dikonsumsi saat maakn siang. Menurut hasil penelitian, kacang merah dan kacang pinto mengandung lebih banyak asam lemak omega 3 daripada jenis kacang lainnya, khususnya ALA, jenis asal omega 3 yang penting bagi pertumbuhan dan fungsi otak.

5. Gandum murni
Otak membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf. Gandum mengandung vitamin B sebanyak 1,5 mg per 100 gram. Sedangkan kebutuhan vitamin B pada anak-anak adalah 1 mg per hari.

6. Havermut
Havermut merupakan salah satu jenis sereal paling populer di kalangan anak-anak dan kaya akan gizi penting bagi otak. Havermut dapat menyediakan energi atau bahan bakar untuk otak yang sangat dibutuhkan anak-anak mengawali aktivitasnya di pagi hari. Kaya akan kandungan serat, havermut akan menjaga otak anak terpenuhi kebutuhannya di sepanjang pagi. Havermut juga merupakan sumber vitamin E, vitamin B, potasium,d an seng yang membuat tubuh dan otak berfungsi pada kapasitas penuh. Kandungan vitamin E pada 250 gram havermut adalah 0,08 mg. Kandungan vitamin B 0,26 mg per 250 gram havermut dan seng 6,19 mg per 250 gram havermut.

7. Beri
Kelompok keluarga beri (stroberi, ceri, bluberi), semakin kuat warnanya semakin banyak zat gizi yang dikandungnya. Beri mengandung antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C, yang berfaedah mencegah kanker. Beberapa riset menunjukkan mereka yang mendapatkan ekstrak bluberi dan stroberi mengalami perbaikan dalam fungsi daya ingatnya. Biji dari buah beri ini juga ternyata kaya akan asam lemak omega 3.

8. Sayuran berwarna
Tomat, ubi jalar merah, labu, wortel, dan bayam adalah sayuran yang kaya gizi dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat.

9. Susu dan yoghurt
Makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis zat gizi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter, dan enzim. Susu dan yoghurt juga bisa membuat perut kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi sumber energi bagi otak.

10. Daging sapi tanpa lemak
Zat besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolah. Daging sapi tanpa lemak adalah salah satu sumber makanan yang mengandung banyak zat besi. Kandungan zat besi dalam 100 gram daging sapi adalah 4,05 mg. Sedangkan kebutuhan akan zat besi pada anak-anak adalah 3-10 mg per hari.