Jumat, 08 Juli 2011

8 Aktivitas Bantu Perkembangan Otak Bayi


Senin, 7/3/2011 | 15:57 WIB
KOMPAS.com — Bayi menghabiskan hampir waktu terjaganya untuk menendang, melompat, atau mengayunkan lengannya. Bagi orang dewasa, aktivitas ini terlihat seperti gerakan biasa saja, padahal hal itu penting untuk menyadari bahwa bayi tak selalu "cuma bergerak" atau "cuma main-main". Setiap tindakan dan gerakan bayi penting untuk perkembangan bayi dalam hal-hal tertentu. Pergerakan tubuh membantu membentuk jalinan sel saraf dan sambungan pada otak ke seluruh tubuh, mulai dari bayi hingga dewasanya. Berikut adalah gerakan-gerakan yang penting untuk bayi:

1. Ayun-ayun bayi saat dipeluk
Saat si bayi menangis, kebanyakan orangtua secara intuitif akan menggendong sambil mengayunkan si bayi untuk menenangkannya. Anda tahu bahwa gerakan ini kemungkinan bisa menenangkan bayi. Namun, tahukah Anda bahwa gerakan ini juga bisa membantu perkembangan sistem vestibular (sistem gerak dan keseimbangan) anak, sekaligus memberinya ketenangan lewat sentuh, sensasi, serta menenangkan anak. Namun, pergerakan dan sensasi ini juga memicu perkembangan awal otak anak dan persiapan pertumbuhan visualnya. Perhatikan ayunannya juga, jangan terlalu kuat karena si anak bisa mual.

2. Berguling
Pergerakan pertama bayi sifatnya refleksif atau tidak disengaja. Berguling adalah gerakan yang diupayakan dan Anda bisa membantu anak berlatih berguling dengan dorongan sedikit. Saat bayi telentang, duduk di dekat kepalanya, sambil menggenggam mainan di atas kepalanya. Saat Anda sudah mendapatkan perhatian si anak, gerakkan perlahan mainan tersebut ke salah satu sisi tubuh si bayi sambil memberinya dorongan untuk menggapai mainan itu. Jika si bayi berguling, berikan mainan itu padanya. Anda bisa ulangi mainan itu di lain waktu. 

3. Tumpukkan
Permainan tumpuk, Anda duduk, bayi berbaring di depan Anda, kakinya disampirkan di kedua paha atas Anda, sambil Anda berinteraksi dengannya, mengimitasi gerakan, saling sentuh, dan tepuk tangan ritmis, bisa memberi kesempatan bayi melihat, merasakan sentuh, serta mendengar suara Anda. 

4. "Menyeberang"
Bayangkan tubuh bayi memiliki satu garis lurus dari atas tubuh ke bawah, yang membedakan kiri dan kanan bagian tubuhnya. Saat ia berbaring, coba iming-imingi ia benda yang ia sukai, awali dari bagian depan tubuhnya, lalu pelan, arahkan benda itu ke bagian yang berlawanan dengan tangan yang mencoba menggapai, kalau ia mengulurkan kedua tangannya, tahan salah satu tangannya. Dengan begini ia akan melatih saraf-saraf yang berseberangan antara otak kiri dan kanan. Nantinya, saat bayi mulai merangkak, letakkan benda atau mainan berwarna terang di atasnya supaya ia berusaha menggapai. Lakukan permainan ini selama ia menikmati permainan dengan tertawa. 

5. Main air
Saat bayi sudah bisa duduk tanpa dibantu, coba letakkan ia duduk di sebuah ember besar berisi air hangat yang tingginya hanya mencapai pahanya. Jangan lepaskan pandangan Anda darinya. Ajak ia untuk bermain dengan air tersebut, bermain percik air akan membantunya melatih koordinasi tangan dan mata, serta melatih perut bagian atasnya. 

6. Latihan berdiri
Membuat anak-anak belajar jalan atau berdiri terlalu cepat bukanlah ide yang bagus. Bayi akan mendapati kemampuan ini saat ia sudah merasa cukup mampu, tetapi mereka memang butuh bantuan dan kesempatan. Sebelum si bayi mendapati ia sudah siap untuk belajar berdiri atau berjalan, pastikan ia punya kesempatan untuk mencoba belajar berdiri sambil berpegangan pada benda-benda kokoh, seperti sofa atau meja yang kokoh. Jika Anda melihat ia mencoba berdiri sambil berpegangan dengan benda-benda yang berbahaya dan tidak kokoh, bantulah ia berdiri dan letakkan ia pada lokasi yang lebih aman. Jangan lupa untuk perhatikan dia, begitu Anda bantu ia berdiri, ada kemungkinan ia butuh bantuan untuk duduk kembali. 

7. Latihan berjalan
Pada waktunya bayi akan belajar berjalan menggunakan bantuan furnitur. Saat ia berjalan tanpa bantuan, bayi akan menikmati menarik, mendorong, atau membawa obyek tertentu. Tak hanya aktivitas ini memberi latihan motorik anak, tetapi juga membantu pemahaman sebab-akibat pada anak. 

8. Bergerak
Bayi perlu bergerak. Sulit untuk memahami apa dan mengapa alasan dari masing-masing gerakan. Namun, gerakan dibutuhkan oleh bayi untuk melatih motorik dan perkembangan otaknya. Berikan waktu, ruang, dan kesempatan untuk bayi bergerak.

http://female.kompas.com/read/2011/03/07/15572680/8.aktivitas.bantu.perkembangan.otak.bayi

Rabu, 06 Juli 2011

MELAHIRKAN ANAK YANG SHOLEH DALAM ISLAM

Bagaimana melahirkan anak soleh?
Anak-anak kita adalah simpanan berharga untuk kita di akhirat. Apabila tibanya saat kematian kita di mana segala pahala dari amalan kita terputus, merekalah yang dapat kita harapkan untuk menyambung pahala kita dan mendoakan kesejahteraan kita di alam kubur dan memohon keampunan Allah untuk kita. Sabda Rasulullah s.a.w. (bermaksud); “Apabila matinya seorang manusia, terputuslah pahala amalannya kecuali dari tiga perkara iaitu: sedekah jariah, ilmu yang diambil manfaat dengannya dan anak yang soleh yang mendoakan untuknya” (Riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah r.a.).
Setiap dari kita wajib menjaga dan mendidik anak-anak kita supaya menjadi anak yang soleh. Anak kita adalah tanggungjawab kita. Anak-anak bukan sekadar anugerah Allah kepada kita, tetapi yang lebih besar dari itu mereka merupakan amanah yang dipikulkan Allah ke atas bahu kita. Allah ingin menguji kita; adakah kita bersungguh-sungguh menjaga dan mendidik mereka atau tidak?
“Ketahuilah bahawa harta-benda kamu dan anak-anak kamu adalah ujian (bagi kamu) dan sesungguhnya Allah di sisiNya pahala yang besar” (Surah al-Anfal, ayat 27-28)
Apa makna anak soleh?
Anak yang soleh bukan sahaja anak yang bersopan-santun dan taat kepada ibu-bapa sebagaimana yang disangka oleh kebanyakan kita, tetapi yang lebih utama dari itu ialah anak yang menjaga agamanya. Anak yang soleh ialah anak yang ta’at kepada Allah, yang tahu kewajipannya sebagai hamba Allah dan tahu tanggungjawabnya kepada agamanya. Apabila seorang anak dididik dengan taat kepada Allah dan patuh kepada suruhan agama, Insya’Allah anak itu secara otomatik akan taat kepada ibu-bapanya dan akan menjaga akhlaknya di mana-mana sahaja ia berada.
Bagaimana mendidik anak menjadi soleh?
Tidak ada cara mendidik anak yang paling baik dan paling berkesan melainkan dengan cara didikan Islam. Langkah pertama ke arah didikan anak yang sempurna ialah keazaman ibu-bapa itu sendiri untuk kembali menghayati Islam dan menghidupkan Biah Islamiyyah (yakni suasana keislaman) di dalam keluarga dan rumah. Hanya anak yang hidup di dalam suasana keislaman yang dapat menghayati Islam dan seterusnya berjaya dibentuk menjadi anak yang soleh.
“Wahai orang-orang beriman! Sahut dan sambutlah seruan Allah dan RasulNya apabila Ia menyeru kamu kepada perkara-perkara yang akan menjadikan kamu hidup sempurna”. (al-Anfal: 24)
10 langkah praktik untuk melahirkan anak soleh
  1. Didiklah anak-anak kita mengenali Allah
  2. Pastikan anak-anak kita sentiasa mendirikan solat dan menjaga ibadah-ibadah wajib yang lain 3. Bekalkan ilmu agama yang secukupnya kepada anak-anak kita?
  3. Hidupkan dalam rumah kita Biah Islamiyyah (suasana keislaman). Antara perkara yang dapat kita lakukan untuk tujuan tersebut ialah;
  4. Selalu membaca al-Quran di rumah
  5. Membiasakan solat-solat sunat di rumah
  6. Hidupkan budaya memberi salam
  7. Praktikkan adab-adab Islam di dalam rumah.
  8. Dekatkan anak-anak kita dengan masjid, mushalla atau surau
  9. Tanamkan semangat jihad dan perjuangan Islam ke dalam jiwa anak-anak kita
  10. Tanamkan kepada anak-anak kita sikap cintakan ilmu dan majlis ilmu
  11. Perhatikan dengan siapa anak-anak kita berkawan.
  12. Mohonlah sentiasa dari Allah agar dikurniakan anak yang soleh
  13. Sentiasalah memberi pesanan dan nasihat kepada anak-anak kita
Insya-Allah dengan melaksanakan langkah-langkah tersebut dengan bersungguh-sungguh dan istiqamah, akan lahirlah di dalam keluarga kita anak-anak soleh yang bukan sahaja dikasihi Allah, tetapi juga menyejukkan mata kita dan menyenangkan masyarakat.